Lagi iseng-iseng buka web dan cari-cari info tentang Merpati Putih, kaget dan shock (hehe lebay dikit) membaca salah satu comment di blog yang kurang lebih isinya : "MP dapat dikatakan ilmiah 100% ?????? dan sama sekali tidak mengandung kesyirikan, kebohongan dan kesesatan ??????" dan kemudian disambung dengan "coba kunjungi uncle google dan ketik kata kunci “merpati putih hoax” dan bacalah kenyataannya"
Perasaan penuh penasaran pun muncul dari pikiran ku, karena sudah cukup lama ikut belajar Pencak Silat di Merpati Putih saya rasa belum sama sekali mendapat ajaran menyimpang apalagi berbau syirik dan sejenisnya. Apakah benar MP seperti itu..
Lalu ku buka google dan mulai googling dengan kata kunci "Merpati Putih Hoax" dan akhirnya saya mendapat penjelasan dan alasan kenapa MP sampai mendapat predikat Hoax dari salah satu instansi di Amerika itu,
berikut kronologisnya :
Pada tanggal 7 oktober 2000, bertempat di Salt Lake City USA, Merpati putih yang dipimpin oleh Ketuanya, mengikuti sayembara yang diadakan oleh JREF (James Randy Educational Fondation) yang berhadiah 1.000.000 dollar, merpati putih mendemonstrasikan ilmu yang dinamakan vibravision (getaran). Pada demo pertama menggunakan tutup mata yang dibawa sendiri. Kontestan dari merpati putih yang merupakan murid senior yang telah berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang ini, unjuk gigi dengan berhasil mencari warna bendera yang sesuai dengan yang ditunjukkan dengan tingkat akurasi 100 persen, akan tetapi keesokan harinya ketika tes dimulai oleh pihak JREF dengan menggunakan tutup mata yang disediakan oleh panitia, akurasi dari kontestan Merpati Putih turun drastis hingga mendekati 0 persen yaitu hanya 3 yang benar dari 19 percobaaan.
Acara utama kenapa MP ke USA sesungguhnya adalah meresmikan cabang MP di Utah, Amerika Serikat. Penandatanganan akte notaris, mencoba bentuk/model organisasi/perguruan pencaksilat yg di manage modern, lengkap dengan paten, perizinan, rancangan kerja yang bisa menghidupi perguruan dan juga para pelatihnya. Juga sekaligus mengunjungi pusat pelayanan tunanetra di San Fransisco.
Bonusnya mencoba tantangan James Randy. Pelaksanaannya di Weber University, Ogden, Utah. Bertempat di laboratorium fisika (unggulan Weber University pada fakultas fisika). Bentuk bangunan mirip planetarium, tapi pendek. Atapnya setengah bola, dari beton tebal. Kalau di dalam, handphone mati signal. Betul-betul kedap suara dan kedap gelombang elektronik. Frekuensi berapapun tidak akan bisa keluar masuk lab. Letak lab itu agak jauh dari gedung kampus, dekat dengan pangkalan pelatihan F-16, yang dijamin tidak kelihatan di peta. Agak misterius.
Masuk lab melalui pintu dan dinding berlapis. Ditengah ruangan ada kotak yg dijadikan meja, ukurannya sekitar lebar 1 meter, tinggi 90 cm, panjang 4-5 meter. Ujung-ujung meja ditutup logam selebar 60 cm. Meja tersebut bermuatan listrik statis yg cukup kuat. Ada yg seperti berdengung dibawah kotak. Tidak diduga, pesilat yg di test akan duduk disitu. Menjelang pelaksanaan test, kecuali para pesilat dan Nate Zelesnick sebagai saksi, disamping para "sarjana fisika" sebagai petugas yang melakukan pengetesan, semua harus meninggalkan gedung lab. Setelah selesai, mereka keluar, dan dinyatakan gagal. Terjadi keributan kecil karena Nate protes keras. Tissue basah yang dipakai membersihkan seputar mata terasa amat pedas, sangat mengganggu konsentrasi, protes di dalam lab tidak diterima. Anggota tim, dokter Heru (mahasiswa super spesialis bedah pita suara di fakultas kedokteran Utah university, pelatih MP), masuk untuk melihat sampel tissue. Ternyata yg dipakai adalah tissue basah antiseptic yang dipakai dokter bedah militer untuk membersihkan sekitar luka sebelum operasi darurat. Sangat pedas. Apalagi kelopak mata belum kering langsung ditempel semacam lakban kedap sinar.
Karena ujicoba adalah jenis paling mudah dibanding kualifikasi pesilat yg diuji (hanya mendeteksi warna-warna potongan kain yg diacak diatas kotak/meja), padahal kualifikasi kemampuan deteksi lebih dari itu, misal mendeteksi urutan setumpuk kartu bridge tanpa salah, mendeteksi narkoba yang disembunyikan, dan sebagainya). Merpati Putih kecolongan tidak waspada karena ada jebakan pada pasal-pasal yg ditandatangani.
Kesimpulan, protes ditolak. Meski esok sorenya, mata para pesilat baru bisa sembuh dari merah gatal.
Atas bantuan dari seorang informal leader di Utah yang sekaligus sahabat dari (alm) Gus Dur, pesilat Merpati Putih diuji coba sekali lagi di bagian kedokteran mata Universitas Utah. Hasilnya berhasil 100%.
Kenyataannya, tantangan James Randy sudah hampir 10 tahun tidak ada satupun yang berhasil dinyatakan sebagai pemenang.
Sejak itu Merpati Putih dikenal sebagai hoax oleh media barat dan dianggap hanya mengajarkan tahyul dan bukan seni bela diri sesungguhnya. Beragam pendapat dan opini berkembang. Tetapi Merpati Putih legowo menerima kenyataan bahwa telah terjadi kegagalan saat uji tersebut (apapun alasannya).
Meski demikian, justru perkembangan Merpati Putih di luar negeri menjadi semakin marak karena vibravision (getaran) merupakan suatu kebenaran yang tidak bisa ditutup-tutupi dan bisa dibuktikan. Universitas Utah sangat terkesan dan bahkan Special Force Amerika sangat tertarik dengan teknik ini. Mulai dari Jepang, Caledonia, Perancis, Belanda, Jerman, banyak yang tertarik dengan Merpati Putih terutama dengan seni olah pernafasannya. Tantangan JREF menjadi berkah tersendiri dan menambah kedewasaan Merpati Putih di dalam kiprah kemanusiaannya di dunia. Tuhan Maha Pemurah, dibalik kesulitan, tentu ada jalan.
Atas usaha yang keras dan tekun dari kedua pewaris (Mas Poerwoto Hadi Poernomo dan Mas Budi Santoso Hadi Poernomo) Merpati Putih dikenal masyarakat secara luas.
Perkembangan Merpati Putih dari sejak berdiri tanggal 2 April 1963 sampai saat ini dapat dicatat sebagai berikut:
- Tahun 1968 mendapat kehormatan melatih anggota seksi I Korem 072 dan Anggota Bataliyon 403/ Diponegoro di Yogyakarta
- Tahun 1973 bekerja sama dengan AKABRI udara dan beberapa tenaga ahli dari fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada dipimpin oleh Prof .Dr .Achmad Muhammad, mengadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan Betako Merpati Putih. Hasil penelitian ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.
- Tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para Anggota Pasukan Pengawal Presiden ( PASWAPRES ).
- Tahun 1977 Terbentuk Cabang Jakarta dan sekaligus mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung.
- 5 oktober 1978 peragaan hasil latihan oleh Anggota Koppasandha tersebut pada perayaan HUT ABRI.
- Tahun 1983 kerja sama dengan pusat jasmani Militer Komando Pengembangan Pendidikan dan latihan TNI AD
- Tahun 1984 kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta mengadakan penelitian tentang Manfaat latihan Merpati Putih.
- Tahun 1987 kerja sama dengan yayasan jantung sehat dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, dipimpin oleh Dr.Dede Kuswara.
- Tahun 1987 Tour bersama IPSI ke Eropa dalam misi Budaya Bangsa
- Tahun 1989 Partisipasi dalam pembukaan SEA GAMES di Jakarta
- Tahun 1990 bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Tahun 1991 pelatihan Tuna Netra
- Tahun 1992 Membawa dan memperkenalkan Tuna Netra hasil latihan ke Eropa .
- Tahun 1992 Partisipasi latihan untuk Tim PSSI Yunior (Kejuaraan Yunior Asia 1992 ) dan Tim PSSI PRA PIALA DUNIA 1992
- Tahun 1994 Tour persahabatan ke Belanda
- Tahun 1994 bersama KADIN peragaan di Brunei Darussalam
- Tahun 1994 Melatih Tuna Netra Kerajaan Oman
- Tahun 1995 kerja sama dengan yayasan Kartika Destarata (Yayasan Tunanetra Persit Kartika Chandra Kirana TNI AD ) melatih Tuna Netra se-Indonesia
- Tahun 2009 bekerja sama dengan PEMPROV DKI Jakarta dalam upaya penyelamatan Sungai Ciliwung dari kerusakan
- Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk tergabung dalam tim pencari korban bencana alam. Getaran akan digunakan untuk deteksi lokasi korban bencana alam (banjir, kebakaran, tanah longsor, dsb)
Selanjutnya dari Tahun ke Tahun PPS Betako Merpati Putih berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air bahkan Manca Negara. Sampai saat ini telah terbentuk 10 PENGDA dan 89 Cabang di seluru Indonesia.
Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts.
Klik Sumber